Rabu, 07 Maret 2012

Experience

Pada waktu itu aku bangun pagi, pagi sekitar jam 5 subuh, lalu aku mempersiapkan perlengkapan sekolahku, mulai dari buku, tas, seragam dan sepatu, sedangkan ibuku sedang menyiapkan sarapan pagi untukku,
setelah semuanya selesai, aku pamit sama orang tuaku untuk berangkat ke sekolah, setapak demi setapak aku berjalan menuju jalan raya, setibanya dipinggir jalan, aku siap untuk menyetop angkot yang lewat, sesudah diangkot aku duduk dengan manis bersama penumpang- penumpang lainnya dengan senyuman yang rileks.
Namun senyuman itu kian hilang ketika jalan yang aku lewati terjebak kemacetan, aku gelisah dan bingung harus berbuat apa, itu semua karena gerbang sekolahku akan di tutup pada jam 07:00 WIB.
setelah berpikir sekian lama, akhirnya aku memutuskan untuk turun dari angkot, dan meneruskan perjalanan ke sekolahku dengan berjalan kaki  dan aku menempuh sekitar 800 meter, untuk menuju ke sekolahku dengan berjalan kaki,

setibanya di sekolah, pintu gerbangpun sudah terkunci, dan terpaksa aku harus menunggu sampai bel berbunyi, yah membosankan memang duduk-duduk ga jelas di depan gerbang sekolah.

dan akhirnya bel pun berbunyi, dan pintu gerbangpun dibuka,
Tetapi aku harus menjalani hukuman akibat ketelatanku, dan mau ga mau aku memeng harus jalani,tapi akhirnya aku sadar bahwa memeng aku salah, dan aku juga harus mempertanggungjawabkan kesalahan yang sudah aku perbuat,,
dan dari pengalaman ini aku banyak mendapatkan hikmah yang berguna.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by @ir_onne | Bloggerized by Irwan - Newbie Blogger | Star Motion is My Brand